Logo Masjid Hijrah BJTB
AMAR MARUF NAHI MUNKAR

Sejarah Masjid Hijrah BJTB

Sejarah Masjid Hijrah BJTB

     Masjid Hijrah BJTB (Bawah Jembatan Tol Buah Batu) di Bandung adalah contoh inspiratif transformasi spiritual dan sosial. Didirikan oleh Saepul Rahmat, mantan anggota geng motor, masjid ini menjadi simbol perubahan dan harapan bagi masyarakat sekitar.

Awal Mula dan Latar Belakang

Saepul Rahmat, yang sebelumnya terlibat dalam kehidupan geng motor sejak usia 17 tahun, mengalami titik balik setelah kehilangan anak sulungnya pada tahun 2019. Kejadian ini mendorongnya untuk merenung dan memutuskan untuk hijrah, mencari ketenangan dan makna hidup yang lebih dalam. 

Pendirian Masjid

Terinspirasi oleh Masjid Babah Alun di Jakarta, yang juga berada di bawah jembatan tol, Saepul memutuskan untuk membangun masjid di bawah jembatan Tol Buah Batu. Lokasi ini sebelumnya dikenal sebagai tempat aktivitas negatif seperti perjudian dan penyalahgunaan zat. Dengan pendekatan dan dialog kepada masyarakat sekitar, termasuk mereka yang sebelumnya menggunakan area tersebut untuk kegiatan negatif, Saepul berhasil mendapatkan dukungan untuk mendirikan masjid. 

Aktivitas dan Peran Sosial

Masjid Hijrah BJTB tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan dakwah. Saepul, bersama dengan komunitas seperti Biker Subuh, mengadakan kajian keagamaan, menyediakan makanan gratis, dan bahkan pasar gratis untuk masyarakat. Masjid ini juga menjadi tempat singgah bagi musafir dan ojek online yang membutuhkan tempat beristirahat. 

Arsitektur dan Lokasi

Masjid ini memiliki ukuran sekitar 12x12 meter dan terletak di bawah jembatan tol Buah Batu, perbatasan Kota dan Kabupaten Bandung. Meskipun berada di lokasi yang tidak biasa dan tanpa kubah, masjid ini mampu menampung hingga 200 jamaah dan menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi masyarakat sekitar.

Dampak dan Pengaruh

Keberadaan Masjid Hijrah BJTB telah mengubah citra negatif area di bawah jembatan tol menjadi tempat yang penuh berkah dan kegiatan positif. Inisiatif Saepul menunjukkan bahwa dengan niat baik dan kerja keras, tempat yang sebelumnya dikenal dengan aktivitas negatif dapat diubah menjadi pusat spiritual dan sosial yang bermanfaat bagi banyak orang.